Jumat, 30 Januari 2015

Virtual Life #41

…… kelak di suatu waktu, di masa depan, ketika tidak ada lagi dingin, tidak ada lagi panas, ketika kita sudah berada pada dimensi yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu, dan tidak dibatasi oleh usia dan jalan hidup, aku ingin engkau tahu bahwa aku tidak akan pernah bisa menyingkirkan namamu dalam guratan hatiku.

Kebiasaan ng-Mig ku masih berlanjut, dan kini makin banyak anak lokal yg ada di daftar pertemanan. dan kemarin ada user warnet yg ngliat aku main mig33 di pc, lalu dia menawarkan diri untuk memasukkan namanya ke dalam daftar teman, aku sampai ga ngira anak seperti dia main ginian juga.

“biasanya juga ke warnet ngerjain tugas kuliah pit”
“kalo lagi jenuh, aku suka baca2 berita pix, kadang chating juga..”
“ditempat mu ada scanner pix? Aku mau ngirim file scan gitu..”
“ga ada sih, tp di rumah boss ada, nanti aku usahain..”
“ok deh..nanti sepulang kuliah aku mampir…”
“hmm..”


Namanya fitri, anak kuliahan STAIN Pekalongan, sudah tentu anak nya berjilbab dan menurutku anak nya terbilang manis, mengingatkan aku pada yanie..temen chating dari Cirebon.

Berawal dari project pembuatan kelengkapan  dokumen kuliah di kampusnya, aku jadi semakin sering berhubungan via sms ataupun mig33.. tak jarang aku hingga malam membahas ini itu dan lainnya.

Hingga aku mengetahui dia juga mempunya teman chating yg saat ini berada diluar negeri, tidak beda jauh dengan ku yg suka ngobrol via internet.

Memiliki kemiripan yang sama, dia dengan teman di yaman nya dan aku dengan teman dari Cirebon nya, tidak sengaja kami sering curhat dan berbagi perasaan suka duka ngobrol di internet, mulai dari punya temen yang sudah lama tidak ketemu, dan disatukan oleh yang namanya dunia internet.

Mungkin suatu saat aku memiliki keinginan seperti itu, bertemu dengan teman ngobrol via internet, dan jika dipikir kembali, aku terlalu banyak teman chating daripada teman asli.

Keesokan hari

“nih pit, file yang kamu minta scanin..” ujarku saat dia ke warnet untuk mengambil dokumen scan.
“ih makasih banyak pik.., berapa nih” lanjutnya
“as always, genepin sama billing warnet aja” ujarku
“sip..do’a in ye…” ujarnya
“emang itu dokumen buat apaan, ngelamar kerja?”
“ndak pik, ini buat pengajuan pertukaran mahasiswa”
“waah, kemana..Yaman? nyusul si dia?” aku ngasal nebak, kali aja dia bgitu
“bukan, tp ke Amrik”
“mantaaab…baru kali ni punya temen kayak kamu pit”
“yang penting do’a nya”
“okay”

Dia ngeluyur pergi setelah menyelesaikan pembayaran, dan aku melanjutkan rutinitasku…

Apalagi kalo bukan chating lagi..--“














2 komentar:

Pekalongan News mengatakan...

mantap nih ceritanya sauya suka cerita beginian apalagi di pekalongan tempat kelahiranku

info asik mengatakan...

ayo gabung sini biar dapet penghasilan lebih KLIK KLIK KLIK