aku masi ingat sekali sepeda pertamaku, betapapun itu sebuah sepeda yang tidak aku bayangkan untuk bisa memiliki, meminta saja aku tak cukup nyali untuk bicara pada ayahku.
sepulang sekolah, aku masih ingat sekali waktu itu hujan lebat, basah kuyub sebisa mungkin aku melindungi satu-satunya sepatu yang aku miliki.. sesaat sesampai didepan rumah aku melihat sebuah sepeda mini, fikirku, ah mungkin ini milik seorang tamu yang berkunjung.. hingga aku mengetahui bahwa itu adalah sepeda untukku.... #happy me
separuh lebih aku menghabiskan hidupku dengan sepeda, aku mulai bersepda saat kelas 4 SD, sebuah sepeda mini jemboly, kudapatkan bukan sepeda baru, melainkan bekas, ayah mendapatkan itu dari sebuah pasar sepeda bekas dikotaku..
ayahku yang seorang pekerja menggunakan sepeda memotivasi ku untuk seperti ayahku, pun ketika aku beranjak SMP, aku masih menggunakan sepeda sebagai moda transportasiku..
aku sangat menikmati ketika berangkat kesekolah dengan menggunakan sepeda, jarak tempuh yang kira-kira 3km terasa menyenangkan bersama teman-teman karna banyak juga yang menggunakan sepeda. sempat setahun memakai sepeda mini ini, dan aku dibelikan sepeda phoenix dengan ukuran lebih besar..
dan sepeda phoenix ini menjadi sepeda yang paling lama aku miliki.. hampir ada 8 tahun sepeda ini menemaniku kemana saja.. hingga akhirnya aku harus kehilangan sepeda tersayangku di sebuah warnet..
waktu itu seperti biasa sepulang jaga warnet juga aku mampir ke warnet temen karna kebiasaan ku untuk pulang bareng, karna jam2 pagi aku putusin untuk mampir sebentar..hanya sekedar untuk nebeng browsing dan chit chat.. sbenere jam 4 sudah pengen pulang, dengan estimasi perjalanan satu jam aku bisa nyampe rumah pas subuh, namun temen ku nyaranin pulang bareng aja, dan aku mengiyakan..
hingga jam subuh pun dateng, temen ku udah siap-siap pulang, aku ga nemuin sepeda ku yg aku parkir di depan warnet, aku pikir sepedaku dipinjem orang parkir untuk beli sarapan, namun hingga orang parkir kembali sepedaku tidak terdeteksi keberadaannya...
aku pun pasrah.. aku merasa bersalah, bukan untuk orangtua ku yang udah membelikan aku sepeda ini, tapi ini lebih ke sepeda itu sendiri, karna selama ini aku udah sangat dekat dengan sepeda itu.. aku pun ingin berontak, aku tidak ingin kenangan-kenangan itu hilang bersama dengan hilangnya sepeda ku...
layaknya seperti seorang pria yang ditinggalkan seorang kekasih, aku tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas, bahkan untuk bekerja pun aku enggan..
namun aku harus bangkit untuk mengatasi keadaan ini.. aku membeli sebuah sepeda jepang dengan harapan kenangan bersepeda tetap tergantikan..
jika sebuah sepeda bisa dijadikan sebuah kekasih, sepeda udah seperti kekasih itu sendiri.. awal nya kita memang mengingkan sesuatu karena keinginan, ingin lebih baik lagi dan lagi..
semoga saja nasib sepedaku disana..ntah skrng jadi apa.. aku akan tetap mengingat mu hingga sekarang..meskipun sekarang aku udah punya sepeda MTB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar