Jumat, 12 September 2014

Virtual Life #38

…… kelak di suatu waktu, di masa depan, ketika tidak ada lagi dingin, tidak ada lagi panas, ketika kita sudah berada pada dimensi yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu, dan tidak dibatasi oleh usia dan jalan hidup, aku ingin engkau tahu bahwa aku tidak akan pernah bisa menyingkirkan namamu dalam guratan hatiku.

genap sudah satu tahun aku bekerja disini, rasanya baru  kemarin aku menginjakkan kaki disini (klassik banget), tinggal disini sudah seperti kampung sendiri, layak nya dua punya tempat tinggal..

aku kenal beberapa tetangga sekitar warnet, ada pak dokter yang mempunya dua anak perempuan yang lucu lucu, ira dan ocha.. mereka sama sama rame, apalagi masalah HP.. sering banget mampir ke warnet sekedar ngisi lagu ataupun ganti tema.. kalo pun ada tugas, sering nya minta cariin, terima mateng aja.. tipikal anak sekarang.. kadang aku mampir ke sana, di sela bebas jaga, meski hanya sekedar minta obat saat aku sakit, atau melihat timbangan badan yang ga pernah naik..

"rambutmu itu lho fik di potong, biar kelihatan gemuk-an, apa ga risih kamu, coba aku punya anak laki-laki kayak kamu, mungkin sudah aku seret ke tukang cukur.."

"ampun pak, males aja pak kalo sekedar potong rambut, udah kebiasaan aku seperti ini.."
"rambut gondrong gitu, kayak cewe aja.."

*jleb, kayak cewe?..

udah ga heran sih kalo aku dikatain mirip cewe, ada kali ratusan kali yg bikin aku udah terbiasa, kadang bertanya pada diri sendiri, "separah itu kah"

makanya ketika aku mencoba intens dengan anak perempuan, aku masih berpikir kembali atas kejadian-kejadian di atas.. sebagai pelampiasan, aku lebih nyaman berinteraksi di dunia maya, baik via game online atau pun chating online..dan sepengetahuan aku sih, tidak ada masalah...

dengan keadaan aku seperti ini, membuat aku berpikir, bagaimana aku bisa mendapatkan cewe jika orang sekitar masih mengganggap aku seperti anak perempuan, sudah aku coba segala cara, mulai dari berteman dengan beberapa anak perempuan, hasilnya..itu seperti wulan, deket sih deket tapi untuk tahap serius, jauh dari fikiran..sudah terlanjur nyaman berteman..mungkin cuman dia yg bisa ngertiin.

.
.
.
.

aku suka mampir ke rumah nya, sekedar mampir atau ada perlu sekalipun, terkadang aku kesana karna kangen suasana rumah nya yang dekat dengan rel kereta, bisa puluhan kali sekedar menghitung kereta yang lewat..

"kali ini aku yg menang nih..abis ini kereta pasti dr barat"
"dari timur ke baraaat.."
"emang nya kera sakti.."
"hahaha..."

"tahun baruan kemana fik" tanya wulan di sela obrolan kami
"d warnet lah.. ngapain"
"aku mau ke semarang, udah lama ga main kesana.."
"sama Niam?.."
"ga tau..."

"fik..."
"..hmm"

"Niam pernah ngomong, kalo dia ada rasa cemburu sama kamu.."
"he.."jawab ku sedikit kaget, meski udah pernah dijelaskan kalo kita ngga ada apa apa

"ya wajar sih kalo dia cemburu..itu tandanya dia sayang.."
"sok tau, kayak udah pernah aja.."
"belum pernah sih.." hehe..

Aku memang belum pernah pacaran sampai seperti kamu lan, tp untuk suka..aku pernah..









Tidak ada komentar: